Pemikiran Kaum Skolastik
Dipresentasikan pada Mata Kuliah Sejarah Pemikiran
Ekonomi
Semester 2
Oleh :
Nama : Aztri Junia Yulianita
Nim : 15 200 877
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Dosen : Rahamat Tk Sulaiman, S.Sos, S.SosI, MM
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
(STKIP) NASIONAL PADANG PARIAMAN
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat tuhan yang maha
esa. Atas rahmat dan hidayahnya saya telah berhasil menyelesaikan makalah
yang berjudul pemikiran kaum skolastik. Makalah ini disusun sebagai
salah satu tugas mata kuliah sejarah pemikiran ekonomi.
Saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikan makalah ini secara langsung maupun tidak
langsung sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya.
Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dari Penulisan
Makalah yang saya buat, maka dari itu kritik dan saran saya butuhkan
untuk memperbaiki makalah yang saya buat sehingga menjadi lebih baik.
Semoga makalah ini bisa memberikan manfaat bagi saya
dan pembaca.
Sungai Geringging, 10 Maret 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................... .............................. .............................. .i
DAFTAR ISI ........................ .............................. ..........................ii
BAB I. Pendahuluan
- Latar Belakang Masalah ..............................
.............................. ............................ 1 - Rumusan Masalah ..............................
.............................. .............................. ....... 1 - Tujuan Penulisan ..............................
.............................. .............................. ......... 2
BAB II. Pembahasan
- Tokoh-tokoh pemikir kaum skolastik ..............................
.............................. ............ 3 - Peran filsafat skolastik dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan sains .............. 4
- Perkembangan masa skolastik Islam ..............................
.............................. .............13 - Perkembangan masa skolastik kristen ..............................
.............................. ...........14 - Masa peralihan ..............................
.............................. .............................. ................ 19
BAB III. Penutup
- Kesimpulan ..............................
.............................. .............................. ..................iii - Saran ..............................
.............................. .............................. ............................ iii
Daftar Pustaka ..................... .............................. .............................. ......................iv
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Filsafat pada abad pertengahan adalah suatu arah
pemikiran yang berbeda sekali dengan arah pemikiran dunia kuno. Filsafat
abad pertengahan menggambarkan suatu zamanyang baru sekali di tengah-tengah
suatu rumpun bangsa yang baru, yaitu bangsa Eropa barat. Filsafat yang
baru ini disebut Skolastik.
Sebutan skolastik mengungkapkan, bahwa ilmu pengetahuan
abad pertengahandiusahakan boleh sekolah-sekolah, dan bahwa ilmu itu
terikat pada tuntutan pengajaran disekolah-sekolah itu. Semula Skolastik
timbul di biara-biara tertua di GalliaSelatan. Daribiara-biara di Gallia
selatan itu pengaruh Skolastik keluar sampai di Irlandia, di Nederlanddan
di Jerman. Kemudian Skolastik timbul di sekolah-sekolah kapittel, yaitu
sekolah-sekolah yang dikaitkan dengan gereja. Setelah abad pertengahan
berakhir baru muncullah abad yang kemudian dinamakan abad peralihan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis
merumuskan rumusan masalah sebagai berikut :
- Tokoh-tokoh pemikir kaum skolastik
- Peran filsafat skolastik dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan sains
- Perkembangan masa skolastik kristen
- Masa peralihan
1
C. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini
disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Mengetahui tokoh-tokoh pemikir kaum skolastik
2. Memahami peran filsafat skolastik
3. Mengetahui perkembangan masa skolastik kristen
2
BAB I
PEMBAHASAN
- Tokoh – Tokoh Pemikir Kaum Skolastik
Pada era skolastik peran serta pengaruh gereja sangat
kuat dala pemikiran ekonomi tokoh-tokohnya. Gereja mengembangkan
ilmu pengetahuan dengan bahasa yang sama yaitu Latin untuk seluruh siswa
yang belajar di gereja walaupun berasal dari negara-negara yang berbeda-beda.
Begitu mengakarnya pengaruh gereja, bahkan Schumpeter menyebutkan “Their Country was Christendom,
their state the Church” .
Setelah meninggalnya Raja Romawi pada akhir Abad
ke 5, periode panjang sekuler menjadi menurun dan muncul ajaran Islam
(700 M -1200 M), ajaran Islam memimpin dalam kekuatan, organisasi, pemerintahan,
perbaikan social dan kualitas hidup, dalam literatur, ilmu pengetahuan.
pengobatan dan filsafat dengan menyajikan dan mengembangkan ilmu pengetahuan
pada era Yunani Kuno.
Sementara itu didunia Barat mengalami masa yang disebut ‘Dark Ages‘, Pengaruh
Islam merambah dunia termasuk para pemikir Islam, kontribusi penting
dari pengaruh Islam adalah membawa kembali pemikiran-pemikiran Aristoteles
pada dunia Barat. Setelah 1085, kota Toledo di Spanyol diambil
alih dari bangsa Moors, dimulai era kebangkitan era skolastik oleh pendeta
dan filosof gereja abad pertengahan selama sekitar 400 tahun berikutnya.
Masalah etika dan keadilan merupakan ciri utama pemikiran
ekonomi aliran skolastik. Hal ini disebabkan oleh dominannya pengaruh
ajaran gereja selama abad 17 sampai abad 19. Pandangan gereja tentang
perdagangan adalah kepentingan ekonomi merupakan subordinate dari pengorbanan
dan perilaku ekonomi merupakan salah satu aspek pribadi yang terikat
dengan aturan-aturan moralitas. Pemikiran aliran Skolastik yang populer
adalah tentang “harga yang adil dan pantas”
atau “just price”, yaitu harga yang sama besarnya dengan
biaya-biaya dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan suatu komoditi.
3
Hirarki sosial pada masa ini bertipe hampir datar
(platonic) yaitu golongan the peasantry (pekerja)
, the military (prajurit)
dan the clergy (pendeta),
golongan terakhir ini menekankan pentingnya pengetahuan dan inilah yang
menjadi rujukan dalam ajaran skholastik.
Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya
hubungan ekonomi dengan masalah etika, serta besarnya perhatian pada
masalah keadilan. Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut
dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja. Pada zaman pertengahan,
ajaran-ajaran gereja memang jauh lebih dominan disbanding ekonomi. Begitu
juga kontribusi khusus penulis-penulis abad pertengahan terhadap teknik
teori ekonomi lemah. Asumsi yang dipakai adalah kepentingan ekonomi
adalah sub-ordinat dari pengorbanan, serta perilaku ekonomi adalah salah
satu aspek perilaku abadi yang terikat dengan aturan-aturan moralitas.
Metode pemikiran dari skolastik adalah dengan mempertanyakan sesuatu,
kemudian melakukan interptretasi, melakukan proses deduktif dan logika
dari pengalaman manusia dengan didasari kejujuran dan kewenangan.
Orang di jaman itu menganggap kekayaan materi perlu
sebab tanpa materi tidak bias menghidupi diri sendiri, apalagi menolong
orang lain. Bagaimanapun juga, motif ekonomi sangat dikecam, digambarkan
dengan kalimat “the merchant can scarely or never be pleased to God”.
Tokoh-tokoh yang dari aliran ini antara lain Peter Abaelardus, St. Albertus
Magnus, St. Thomas Aquinas, William Ockham, dan Nicolas Cusasus.
- Peran filsafat skolastik dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan sains
Pada saat itu, pendidikan diserahkan pada tokoh-tokoh
gereja yang dikenal dengan "The Scholastics", sehingga periode
ini disebut dengan masa skolastik. Para filosof aliran skolastik menerima
doktrin gereja sebagai dasar pandangan filosofisnya. Mereka berupaya
memberikan pembenaran apa yang telahditerima dari gereja secara rasional.
Diantara filosof skolastik yang terkenal adalah Augustinus
(354-430). Menurutnya, dibalik keteraturan dan ketertiban alam semesta
ini pasti ada yang mengendalikan, yaitu Tuhan.Kebenaran mutlak ada pada
ajaran agama. Kebenaran berpangkal pada aksioma bahwa segalasesuatu
diciptakan oleh Allah dari yang tidak ada (creatio ex nihilo).
4
Kehidupan yang terbaik adalah kehidupan bertapa, dan
yang terpenting adalah cinta pada Tuhan.Menghadapi abad XII, Eropa membuka
kembali kebebasan berpikir yang dipelopori olehPeter Abelardus (1079-1142).
Ia menginginkan kebebasan berpikir dengan membalik diktumAugustinus- Anselmuscredo ut intelligamdan merumuskan
pandangannya sendiri menjadi intelligo ut credom (saya paham supaya saya
percaya). Peter Abelardus memberikan status yanglebih tinggi kepada
penalaran dari pada iman.
Puncak kejayaan masa skolastik dicapai melalui pemikiran Thomas
Aquinas (1225-1274). Ia mendapat gelar "The Angelic Doctor",
karena banyak pikirannya, terutama dalam"Summa Theologia"
menjadi bagian yang tak terpisahkan dari gereja. Menurutnya, pengetahuan berbeda
dengan kepercayaan. Pengetahuan didapat melalui indera dan diolah akal.
Namun, akal tidak mampu mencapai realitas tertinggi yang ada pada daerah
adikodrati. Ini merupakan masalah keagamaan yang harus diselesaikan
dengan kepercayaan. Dalil-dalil akal harus dikembangkan dalam upaya memperkuat dalil
-dalil agama dan mengabdi kepadaTuhan.
a. Peter Abaelardus (1079-1180)
Ia termasuk orang konseptualisme dan sarjana terkenal
dalam sastra romantik, sekaligus sebagai rasionalistik, artinya peranan
akal dapat menundukkan kekuatan iman. Iman harus mau didahului oleh
akal. Yang harus dipercaya adalah apa yang telah disetujui atau dapat
diterima oleh akal. Abaelardus berpendapat bahwa berpikir itu berada
di luar iman(di luar kepercayaan). Karena itu berpikir merupakan sesuatu
yang berdiri sendiri.
b. Albertus Magnus (1206-1280)
Albertus Magnus adalah seorang filsuf Jerman yang
berpendapat bahwa harga suatu barang seharusnya sama dengan biaya dan
tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Pendapat
itu dikenal dengan istilah “harga yang adil dan pantas. Dengan berpatokan
pada harga yang adil dan pantas, unsure etika harus disertakan dalam
aktivitas tukar menukar barang. Kalau seeorang menetapkan harga jauh
melebihi biaya-biaya dan pengorbanan tenaga yang dibutuhkan untuk enciptakan
barang tersebut, berarti dia telah melanggar etika dan tidak pantas
dihormati.
5
c. Thomas Aquinas (1225-1274)
Thomas Aquinas (1225, Aquino, Italia – Fossanova,
Italia, 7 Maret 1274), kadangkala juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa
Italia: Tommaso d’Aquino) adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama
dari Italia. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis
dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini
termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (1273). Ia disebut sebagai
"Ahli teologi utama orang Kristen." Bahkan ia dianggap sebagai
orang suci oleh Gereja Katholik dan memiliki gelar santo. Selain itu
juga merupakan merupakan pengikut Albertus Magnus yang juga seorang
teolog dan filsuf dari Italia.selain sebagai pengikut Albertus Magnus,
pandangan Tomhas Aquinas banyak dipengaruhi oleh pandangan Aristoteles
serta ajaran Injil.
Dalam bukunya yang berjudul Summa Theologica, Thomas
Aquinas berpendapat bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan
adalah tidak adil karena sama saja dengan menjual sesuatu yang sebenarnya
tidak ada. Pandangan tersebut sama dengan apa yang dilontarkan oleh
Aristoteles yang mengutuk penarikan bunga, sebab bunga adalah keuntungan
dari sesuatu yang dilakukan tanpa usaha an biaya.
Pandangan Thomas Aquinas ini sudah tidak berlaku
lagi sekarang. Dengan meminjamkan uang kepada orang lain, si pemilik
uang tidak akan mendapat manfaat saat ini dari uang yang dimilikinya.
Jika seseorang meminjamkan uangnya kepada orang lain dan kemudian orang
itu memanfaatkan uang tersebut untuk kegiatan usaha yang menguntungkan,
maka sudah wajar jika si pemberi pinjaman diberi kompensasi atas kesempatan
untuk mendapat untung (oppotunity cost) yang telah diberikan kepada
sipeminjam, disamping kemungkinan bahwa si peminjam tidak dapat mengembalikan
pinjamannya. Melihat adanya kebenaran dalam pendapat Thomas Aquinas
tersebut, maka pendapat itu selanjutnya dikembangkan dan disempurnakan
sehingga menjadi suatu pembenaran dalam penetapan beban bunga atas transaksi
pinjam meminjam uang.Kehidupan Thomas Aquinas Aquinas merupakan teolog
skolastik yang terbesar. Ia adalah murid Albertus Magnus. Albertus mengajarkan
kepadanya filsafat Aristoteles sehingga ia sangat mahir dalam filsafat
itu. Pandangan-pandangan filsafat Aristoteles diselaraskannya dengan
pandangan-pandangan Alkitab.
6
Ialah yang sangat berhasil menyelaraskan keduanya
sehingga filsafat Aristoteles tidak menjadi unsur yang berbahaya bagi
iman Kristen. Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai ajaran
yang sah dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII.
d. William Ockham (1285-1349 M)
Ia merupakan ahli pikir inggris yang beraliran skolastik.
Menurut pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat mengetahui barang-barang
atau kejadian-kejadian individual. Konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan
umum tentang alam hanya merupakan abstraksi buatan tanpa kenyataan.
Pemikiran yang demikian ini, dapat dilalui hanya lewat instuisi, bukan
lewat logika. Disamping itu, ia membantah anggapan skolastik bahwa logika
dapat membuktikan doktrin teologis.
e. Nicolas Cusasus
Ia merupakan tokoh pemikir yang berada paling akhir
masa skolastik. Menurut pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal,
yaitu lewat indra, akal, instuisi. Dengan indra kita akan mendapatkan
pengetahuan tentang benda-benda berjasad, yang sifatnya tidak sempurna.
Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian yang abstrak
berdasar pada sajian atau tangkapan indra. Dengan instuisi kita dapat
mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi. Hanya dengan instuisi inilah
kita akan dapat mempersatukan apa yang oleh akal tidak dapat dipersatukan.
Tokoh lain dalam aliran ini adalah Johanes Scotus
Eriugena (810-877), Anselmus dari Canterbury (1033-1109), , Ibn Sina
(980-1037) orang Arab dengan nama latin Avicenna, Ibn Rushd (1126-1198)
juga orang Arab dengan nama latin Averroes,Moses Maimodes (1135-1204)
orang Yahudi, Bonaventura (1221-1274).
7
- Thomas Aquinas
Thomas Aquinas (1225-1274) adalah seorang filsuf dan teolog dari Italia yang sangat berpengaruh pada abad pertengahan. Karya Thomas Aquinas yang terkenal adalah Summa
Theologiae (1273). Buku ini merupakan
sintesis dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen . Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai ajaran yang
sah dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII. Thomas Aquinas juga disebut Thomas dari Aquino
(bahasa Italia: Tommaso d’Aquino). Aquinas dilahirkan di Roccasecca dekat Napoli, Italia dalam keluarga bangsawan Aquino. Ayahnya ialah Pangeran Landulf dari
Aquino dan ibunya bernama Countess Teodora Carracciolo. Kedua orang tuanya adalah orang Kristen Katolik yang saleh. Thomas, pada umur lima tahun diserahkan
ke biara Benedictus di Monte Cassino agar dibina untuk menjadi seorang biarawan. Setelah sepuluh tahun Thomas berada di Monte Cassino,
ia dipindahkan ke Naples.
Di sana ia belajar mengenai kesenian dan filsafat (1239-1244).Selama di sana, ia mulai tertarik pada
pekerjaan kerasulan gereja, dan berusaha untuk pindah ke Ordo Dominikan, suatu ordo yang sangat berperan pada abad itu.
Keinginannya tidak direstui oleh orang tuanya sehingga ia harus tinggal
di Roccasecca setahun lebih lamanya.Namun, karena tekadnya pada tahun 1245, Thomas resmi menjadi anggota Ordo Dominikan.
Sebagai anggota Ordo Dominikan, Thomas dikirim belajar
pada Universitas Paris, sebuah universitas yang sangat terkemuka pada masa
itu. Ia belajar di sana selama tiga tahun (1245 -- 1248). Di sinilah ia berkenalan dengan Albertus Magnus yang memperkenalkan filsafat Aristoteles kepadanya.Ia menemani Albertus Magnus memberikan
kuliah di Studium Generale di Cologne, Perancis, pada tahun 1248 - 1252. Pada tahun 1252, ia kembali ke Paris dan mulai memberi kuliah Biblika (1252-1254) dan Sentences, karangan Petrus Abelardus (1254-1256) di Konven St. Jacques, Paris.Thomas ditugaskan untuk memberikan kuliah-kuliah
dalam bidang filsafat dan teologia di beberapa kota di Italia, seperti di Anagni, Orvieto, Roma, dan Viterbo, selama sepuluh tahun lamanya.Pada tahun 1269, Thomas dipanggil kembali ke Paris untuk tiga tahun
karena pada tahun 1272 ia ditugaskan untuk membuka sebuah sekolah .
8
1. Ajaran Thomas Aquinas
· Manusia dan dunia
Dunia dan hidup manusia menurut Thomas terbagi atas
dua tingkat, yaitu tingkat adikodrati dan kodrati, tingkat atas dan bawah. Tingkat bawah (kodrati)
hanya dapat dipahami dengan mempergunakan akal. Hidup kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa menjadi
sempurna kalau disempurnakan oleh hidup rahmat (adikodrati).
· Sakramen
Mengenai sakramen, ia berpendapat bahwa terdapat tujuh sakramen yang diperintahkan oleh Kristus, dan sakramen yang
terpenting adalah Ekaristi (sacramentum sacramentorum).
Rahmat adikodrati itu disalurkan kepada orang percaya lewat sakramen.
Dengan menerima sakramen, orang mulai berjalan menuju kepada suatu kehidupan
yang baru dan melakukan perbuatan-perbuatan baik yang menjadikan ia
berkenan kepada Allah. Dengan demikian, rahmat adikodrati sangat penting
karena manusia tidak bisa berbuat apa-apa yang baik tanpa rahmat yang
dikaruniakan oleh Allah.
Gereja dipandangnya sebagai lembaga keselamatan yang
tidak dapat berbuat salah dalam ajarannya. Paus memiliki kuasa yang tertinggi dalam gereja dan Pauslah
satu-satunya pengajar yang tertinggi dalam gereja. Karya teologis Thomas
yang sangat terkenal adalah "Summa
Contra Gentiles" dan "Summa
Theologia". Salah satu filsuf Kristen yang mengkritik
pemikiran Thomas Aquinas adalah Gordon H. Clark. Bukunya "God's
Hammer" halaman 67 sampai 71 berisi kritikan beliau terhadap Thomas.
Terjemahan bebas saya
Dalam sejarah pemikiran Kristen, antithesis antara
iman dan akal budi (reason) telah didekati
dengan berbagai metode. Perdebatan antara sesama Kristen dan antara
Kristen dengan kaum sekuler kadang-kadang mengakibatkan kebingungan
karena istilah yang dipakai tidak selalu didefinisikan dengan jelas.
Bukan hanya Agustinus dan Kant memiliki pandangan yang berbeda tentang natur iman, namun istilah akal budi (reason) sendiri mengandung
arti yang bermacam-macam.
9
Setelah memberikan gambaran singkat tentang latar
belakang historis, penulis berharap menghindari kebingungan seperti
itu dengan mengemukakan definisi akal budi (reason) yang mungkin membantu
pembelaan terhadap wahyu sebagai sesuatu yang rasional .
Thomas Aquinas (1225, Aquino, Italia – Fossanova,
Italia, 7 Maret 1274), kadangkala juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa
Italia: Tommaso d’Aquino) adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama
dari Italia. Ia terutama menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis
dari filsafat Aristoteles dan ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini
termuat dalam karya utamanya: Summa Theologiae (1273). Ia disebut sebagai
"Ahli teologi utama orang Kristen." Bahkan ia dianggap sebagai
orang suci oleh Gereja Katholik dan memiliki gelar santo. Selain itu
juga merupakan merupakan pengikut Albertus Magnus yang juga seorang
teolog dan filsuf dari Italia.selain sebagai pengikut Albertus Magnus,
pandangan Tomhas Aquinas banyak dipengaruhi oleh pandangan Aristoteles
serta ajaran Injil.
Dalam bukunya yang berjudul Summa Theologica, Thomas
Aquinas berpendapat bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan
adalah tidak adil karena sama saja dengan menjual sesuatu yang sebenarnya
tidak ada. Pandangan tersebut sama dengan apa yang dilontarkan oleh
Aristoteles yang mengutuk penarikan bunga, sebab bunga adalah keuntungan
dari sesuatu yang dilakukan tanpa usaha an biaya.
Pandangan Thomas Aquinas ini sudah tidak berlaku
lagi sekarang. Dengan meminjamkan uang kepada orang lain, si pemilik
uang tidak akan mendapat manfaat saat ini dari uang yang dimilikinya.
Jika seseorang meminjamkan uangnya kepada orang lain dan kemudian orang
itu memanfaatkan uang tersebut untuk kegiatan usaha yang menguntungkan,
maka sudah wajar jika si pemberi pinjaman diberi kompensasi atas kesempatan
untuk mendapat untung (oppotunity cost) yang telah diberikan kepada
sipeminjam, disamping kemungkinan bahwa si peminjam tidak dapat mengembalikan
pinjamannya. Melihat adanya kebenaran dalam pendapat Thomas Aquinas
tersebut, maka pendapat itu selanjutnya dikembangkan dan disempurnakan
sehingga menjadi suatu pembenaran dalam penetapan beban bunga atas transaksi
pinjam meminjam uang.
Kehidupan Thomas Aquinas Aquinas merupakan teolog
skolastik yang terbesar. Ia adalah murid Albertus Magnus. Albertus mengajarkan
kepadanya filsafat Aristoteles sehingga ia sangat mahir dalam filsafat
itu.
10
Pandangan-pandangan filsafat Aristoteles diselaraskannya
dengan pandangan-pandangan Alkitab. Ialah yang sangat berhasil menyelaraskan
keduanya sehingga filsafat Aristoteles tidak menjadi unsur yang berbahaya
bagi iman Kristen. Pada tahun 1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai
ajaran yang sah dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII.
Kontribusi utamanya adalah pada ajaran Aristoteles
tentang teori nilai, yaitu double measure of goods (value
in use versus value in exchange) dan selanjutnya adalah kontribusi
bahwa kebutuhan (need/indigentia)
menjadi pengatur dalam nilai. Pemikiran tentang “Just Price” dan keadilan yang berlaku
dalam pertukaran barang dan jasa dan tidak setuju dengan bunga uang
dengan alasannya karena uang pada hakekatnya hanya sebagai alat tukar.
Beberapa kontribusi pemikiran Thomas Aquinas :
· Konsep need/indigentia secara
perlahan menjadi secara perlahan diperluas menjadi konsep utilitas dan
permintaan efektif, distribusi pendapatan dan keadilan.
· Moralitas dalam aktivitas ekonomi menjadi
hal yang sangat penting dan tentang bunga uang dalam dapat menimbulkan
kesenjangan ekonomi masyarakat.
Kekurangan dalam pemikiran Thomas Aquinas antara
lain :
· Aquinas tidak menjelaskan secara detail hubungan
antara kebutuhan (need) dengan harga (price).
· Penjelasan tentang mekanisme pasar tidak dijabarkan
hanya menekankan pada “Just price” tidak pada “market price”.
· Untuk masa kini dimana penjual dan pembeli sangat
banyak, persaingan yang muncul akan sangat ketat sehingga penetapan
harga akan melalui mekanisme persainagan ketat, tidak seperti jaman
pertengahan.
11
- Albertus Mangus
Albertus Magnus (1193 – 15 November1280), juga dikenal sebagai Santo Albertus Agung dan Albert dari Koln adalah
seorang biarawan Ordo Dominikan yang menjadi terkenal karena pengetahuan universalnya
dan advokasi keberadaan damai antara ilmiah dan agama. Dia dianggap
sebagai salah satu filsuf Jerman terbesar dan teolog dari Zaman Pertengahan. Dia merupakan pelajar pertama dari Zaman Pertengahan
yang menggunakan filosofi Aristoteles ke dalam pemikiran Kristen pada masa itu. Katolik menghormatinya sebagai Doktor Gereja, satu di antara 33 orang dengan gelar tersebut.
Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya
hubungan ekonomi dengan masalah etika, serta masalah-masalah keadilan.
Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebutdipengaruhi dengan
kuat oleh ajaran gereja. Tokoh-tokoh yang menonjol dari aliran ini adalah
St. Albertus Magnus dan St. Thomas Aquinas.
Pemikrannya yang paling penting adalah tentang : Labor and Expenses Salah
satu pandangannya yang terkenal adalah mengenai harga yang adil dan
pantas (just price), yakni harga
yang sama besarnya dengan biaya-biaya dan tenaga kerja yang dikorbankan
dalam menproduksi suatu komoditi sehingga harus ada keterkaitan
antara harga dengan masalah etika.
Pemikiran yang dikontribusikan pada ilmu ekonomi
adalah
· Etika dan keadilan sangat menentukan dalam kegiatan
ekonomi.
· Pemikiran untuk penetapan harga yang adil yang
sesuai guna menghindari praktek-praktek yang tidak sesuai dalam ekonomi.
Dan dapat menghindarkan ketimpangan sosial.
Beberapa hal yang belum terpikirkan oleh Albertus
Magnus, adalah :
· Apabila hanya mempertimbangkan “just price” akan terjebak
pada munculnya resiko transaksi yang lain seperti resiko modal, resiko
investasi, serta resiko lainnya.
· Biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja seharusnya
adalah unsur biaya, bukan laba.
· Pencapaian hasil kerja elalui keuntungan tidak
dapat dioptimalkan karena dibatasi oleh pemikiran unsur etika yang terlalu
kaku.
12
St. Albertus Magnus adalah seorang filsuf Jerman
yang berpendapat bahwa harga suatu barang seharusnya sama dengan biaya
dan tenaga yang dikorbankan untuk menciptakan barang tersebut. Pendapat
itu dikenal dengan istilah “harga yang adil dan pantas”.
Dengan berpatokan pada harga yang adil dan pantas,
unsure etika harus disertakan dalam aktivitas tukar menukar barang.
Kalau seeorang menetapkan harga jauh melebihi biaya-biaya dan pengorbanan
tenaga yang dibutuhkan untuk enciptakan barang tersebut, berarti dia
telah melanggar etika dan tidak pantas dihormati
- PERKEMBANGAN MASA/FILSAFAT SKOLASTIK ISLAM
Dikalangan masyarakat Islam istilah Skolastik Islam
jarang dipakai, yang paling masyhur yaitu ilmu kalam atau filsafat islam.
Antara kedua ilmu tersebut dalam pembahasannya dipisahkan.
Dalam perkembangan filsafat islam, dikenal dua periode
yaitu: pperiode mutakallim(700-900) dan periode filsafat islam(850-1200).
Dimana para ahli pikir islam (Al-Kindi, Al-Farabi, Ibnu Sina, Al-Ghazali,
Ibnu Rusyd) sangat berperan, bukan hanya dalam pemikiran filsafat saja,
akan tetapi mereka memberikan sumbangan yang besar bagi Eropa, yaitu
dalam bidang ilmu pengetahuan.
- Al-Kindi
Abu Yusuf Yakub Ibn Ishak Ibn Ahabah Ibn Umron Ibn
Ismail Ibn Muhammad Ibn Al Ibn Qais Al-Kindi atau lebih dikenal Al-Kindi.
Disamping sebagai ahli dalam ilmu kedokteran, filsafat, matematika,
logika, pengubahan lagu, geometri, aritmatika, fisiologi dan astronomi.
Ia adalah orang pertama yang memasukkan filsafat sebagai salah satu
ilmu keislaman, setelah ia menyesuaikan dengan Islam.
Ajaran pokok filsafatnya :
- Tentang pengetahuan
- Soal kenabian
- Tentang filsafat
13
- Al-Farabi (870-950)
Nama lengkapnya Abu Nasher Muhammad Ibn Muhammad
Ibn Anzalq Ibn Turchan al-farabi. Dilahirkan di Farab Turkistan. Ia
digelari sebagai Al-Muallimuts tsani (guru kedua) dalam ilmu filsafat
sesudah Aristoteles, yang gianggap sebagai guru pertama.
C. PERKEMBANGAN MASA/FILSAFAT
SKOLASTIK KRISTEN
a. Masa Awal Skolastik
Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat
patristik mulai merosot, terlebih lagi pada abad ke-6 dan ke-7 dikatakan
abad kacau. Hal ini disebabkan pada saat itu terjadi serangan terhadap
Romawi sehingga kerajaan Romawi beserta peradabannya ikut runtuh yang
telah dibangun selama berabad-abad.
Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada di bawah
Karel Agung (742 – 814) dapat memberikan suasana ketenangan dalam
bidang politik, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, termsuk kehidupan
manusia serta pemikiran filsafat menampakkan mulai adanya kebangkitan.
Kebangkitan inilah yang merupakan kecemerlangan abad pertengahan.Pada
mulanya skolastik ini timbul pertama kalinya di biara italia selatan
dan pada akhirnya sampai berpengaruh kejerman dan belanda. Kurikulum
pengajaranya meliputi studi duniawi, tata bahasa, retorika, dialektika,
ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu ukur, ilmu perbintangan dan musik.
Sutardjo Wiramihardja mengatakan bahwa zaman ini
berhubungan dengan terjadinya perpindahan penduduk, yaitu perpindahan
bangsa Hun dari Asia ke Eropa sehingga bangsaJerman pindah melewati
perbatasan kekaisaran Romawi yang secara politik sudah mengalami kemerosotan.
14
Walaupun demikian masa ini merupakan kebangkitan
pemikiran abad pertengahan yang mana sebelumnya merosot karena kuatnya
dominasi golongan Gereja.
Karena situasi yang ricuh, tidak banyak pemikiran
filsafati yang patut ditampilkanpada masa ini. Namun, ada beberapa tokoh
dan situasi penting yang harus diperhatikan dalam memahami filsafat
masa ini.
1. Augustinus (354-430)
Menurutnya, dibalik keteraturan dan ketertiban alam
semesta ini pasti adayang mengendalikan, yaitu Tuhan. Kebenaran mutlak
ada pada ajaran agama.Kebenaran berpangkal pada aksioma bahwa segala
sesuatu diciptakan oleh Allah dariyang tidak ada (creatio ex nihilo).
Kehidupan yang terbaik adalah kehidupan bertapa,dan yang terpenting
adalah cinta pada Tuhan.
2. Boethius (480-524 M)
Dalam usianya yang ke 44 tahun, mendapat hukuman
mati dengan tuduhan berkomplot. Ia dianggap sebagai filosof akhir Romawi
dan filosof pertama Skolastik. Jasanya adalah menterjemahkan logika
Aristoteles ke dalam bahasa latin dan menulis beberapa traktat logika
Aristoteles. Ia adalah seorang guru logika pada abad pertengahan dan
mengarang beberapa traktat teologi yang dipelajari sepanjang abad pertengahan.
3. Kaisar Karel Agung
Ia memerintah pada awal abad ke-9 yang telah berhasil
mencapai stabilitas politik yang besar. Hal ini menyebabkan perkembangan
pemikiran kultural berjalan pesat. Pendidikan yang dibangunnya terdiri
dari tiga jenis yaitu pendidikan yang
digabungkan dengan biara, pendidikan yang ditanggung keuskupan, dan
pendidikanyang dibangun raja atau kerabat kerajaan.
15
4. Santo Anselmus (1033-1109)
Ciri khas filsafat abad pertengahan ini terletak
pada rumusan Santo Anselmus yaitu credo ut intelligam
(saya percaya agar saya paham). Filsafat ini jelas berbeda dengan sifat
filsafat rasional yang lebih mendahulukan pengertian dari pada iman.
5. Peter Abaelardus (1079-1142)11
Eropa membuka kembali kebebasan berpikir yang dipelopori
oleh Peter Abelardus. Ia menginginkan kebebasan berpikir dengan membalik
diktum Augustinus-Anselmus credo ut
intelligam dan merumuskan pandangannya sendiri menjadi intelligo ut credom (saya
paham supaya saya percaya). Peter Abelardus memberikan status yang lebih
tinggi kepada penalaran dari pada iman.
b. Masa Keemasan Skolastik
Pada masa Skolastik awal, filsafat bertumpu pada
alam pikiran dan karya-karya Kristianai. Tetapi sejak pertengahan abad
ke-12 karya-karya non Kristiani mulai muncul dan filosuf Islam mulai
berpengaruh. Dan pada masa in merupakan kejayaan Skolastik yangberlangus
dari abad 1200-1300 M, yang disebut juga masa berbunga karena bersamaandengan
munculnya beberapa universitas dan ordo-ordo yang menyelenggarakan pendidikan
ilmu pengetahuan. Abad ke-13 menjadi abad kejayaan skolastik. Ada beberapa
faktor yang memberi sumbangan yang berguna bagi kejayaan skolastik antara
lain:
1. Mulai abad ke-12 ada hubungan-hubungan baru dengan
dunia pemikiran Yunani dan dunia pemikiran Arab, yaitu dengan peradaban
Yunani dari Italia Selatan dan Silsilia dan dengan kerajaan Bizantium
di satu pihak, dan peradaban arab yang ada diSpanyol di lain pihak.
Melalui karya orang-orang Arab dan Yahudi Eropa Barat mulai lebih mengenal
karya-karya Aristoteles, yang semula memang kurang dikenal. Kecuali
melalui karya orang-orang Arab tulisan-tulisan Aristoteles dikenal melalui
karya para bapak gereja Timur, yang sejak zaman itu dikenal juga.
16
2. Timbulnya universitas-universitas. Didirikannya Universitas Almamater di
Paris yang
merupakan gabungan dari beberapa sekolah. Dan universitas
inilah yang menjadi awal (embrio) berdirinya universitas
di Paris, Oxford, Mont Pellier, Cambridge danlainnya. Pada abad pertengahan,
umumnya universitas terdiri atas empat fakultas,yaitu kedokteran, hukum,
sastra (fakultas Atrium), dan teologi.
3. Timbulnya ordo-ordo baru, yaitu ordo Fransiskan
(didirikan 1209 M.) dan ordo Dominikan (didirikan 1215 M.)15. Ordo-ordo
ini muncul karena banyaknya perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan,
sehingga menimbulkan dorongan yang kuat untukmemberikan suasana yang
semarak pada abad ke-13. Hal ini akan berpengaruh terhadap kehidupan
kerohanian dimana kebanyakan tokoh-tokohnya memegang peranan di bidang
filsafat dan teologi, seperti; Albertus de Grote, Thomas Aquines, Binaventura,
J.D. Scotus, William Ocham8.
Tokoh-tokoh yang ada pada masa keemasan Skolastik
ini diantaranya:
- Albertus Magnus (1203-1280 M.)
Ia lahir dengan nama Albertus Von Bollstadt yang
juga dikenal sebgai doktor universitas dan dokto magnus, kemudian
bernama Albertus Magnus (Albert the Great) Ia mempunyaikepandaian luar
biasa. Di universitasPadua ia belajar artes
liberales, belajar teologi di Bulogna, dan masuk ordo Dominican tahun
1223 M, kemudian masuk ke Koln menjadi dosen filsafat dan kepandaian
luar biasa. Di universitasPadua ia belajar artes
liberales, belajar teologi di Bulogna, dan masuk ordo Dominican tahun
1223 M, kemudian masuk ke Koln menjadi dosen filsafat dan teologi. Terakhir
dia diangkat sebagai uskup agung. Pola pmikirannya
meniru Ibnu Rusyd dalam menulis tentang Aristoteles. Dalam bidang ilmu
pengetahuan, ia mengadakan penelitian dalam ilmu biologi dan ilmu kimia.
17
- Thomas Aquinas (1225-1274 M.)
Puncak kejayaan masa skolastik dicapai melalui pemikiran Thomas
Aquinas (1225-1274 M.). Lahir di Roccasecca, Italia 1225 M dari kedua
orang tua bangsawan. Ia mendapat gelar “The Angelic Doctor”, karena
banyak pikirannya, terutama dalam “SummaTheologia” menjadi bagian
yang tak terpisahkan dari gereja. Menurutnya, pengetahuan berbeda dengan
kepercayaan. Pengetahuan didapat melalui indera dan diolah akal. Namun,
akal tidak mampu mencapai realitas tertinggi yang ada pada daerah adikodrati.
Ini merupakan masalah keagamaan yang harus diselesaikan dengan kepercayaan.
Dalil-dalil akal ataufilsafat harus dikembangkan dalam upaya memperkuat
dalil-dalil agama dan mengabdi kepadaTuhan. Aquinas merupakan theolog
skolastik yang terbesar. Ia adalah muridAlbertus Magnus. Albertus mengajarkan
kepadanya filsafat Aristoteles sehingga ia sangat mahir dalam filsafat
itu. Pandangan-pandangan filsafat Aristoteles diselaraskannya dengan
pandangan-pandangan Alkitab. Ialah yang sangat berhasil menyelaraskan
keduanya sehingga filsafat Aristoteles tidak menjadi unsur yang berbahaya
bagi iman Kristen. Pada tahun1879, ajaran-ajarannya dijadikan sebagai
ajaran yang sah dalam Gereja Katolik Roma oleh Paus Leo XIII.
Thomas mengajarkan Allah sebagai “ada yang tak
terbatas” (ipsum esse subsistens).Allah
adalah “dzat yang tertinggi”, yang mempunyai keadaan yang paling
tinggi. Allah adalah penggerak yang tidak bergerak. Tampak sekali pengaruh
filsafat Aristoteles dalam pandangannya. Dunia ini dan hidup manusia
terbagi atas dua tingkat, yaitu tingkat adikodrati dan kodrati, tingkat
atas dan bawah. Tingkat bawah (kodrati) hanya dapat dipahami dengan
mempergunakan akal. Hidup kodrati ini kurang sempurna dan ia bisa menjadi
sempurna kalau disempurnakan oleh hidup rahmat (adikodrati). “Tabiat
kodrati bukan ditiadakan, melainkan disempurnakan oleh rahmat,” demikian
kata Thomas Aquinas.
18
c. Masa Skolastik Akhir (1300-1450
M.)
Masa Skolastik akhir ditandai dengan kemalasan berpikir
filsafati sehingga menyebabkan stagnasi (kemandegan) pemikiran
filsafat Scholastik Kristen.Tokoh yang terkenal pada masa ini adalah Nicolous
Cusanus (1401-1404 M.). Dari filsafatnya ia beranggapan bahwa Allah adalah
obyek sentral bagi intuisi manusia. Karena menurutnya dengan intuisi
manusia dapat mencapai yang terhingga, obyek tertinggi filsafat, dimana
tidak ada hal-hal yang berlawanan. Dalam diri Allah semua hal yang berlawanan
mencapai kesatuan. Semua makhluk berhingga berasal dari Allah pencipta,
dan segalanyaakan kembali pula pada pencipta-Nya. Nicolous Cusanus sebagai
tokoh pemikir yang berada paling akhir masa Scholasti. Menurut pendapatnya,
terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu : lewan indra, akal, dan intuisi. Dengan indra kita
akan mendapat pengetahuan tentang benda berjasad, yang sifatnya tak
sempurna. Dengan akal kita akan mendapatkan bentuk-bentuk pengertian
yang abstrak berdasarkan pada sajian atau tangkapan indera. Dengan intuisi,
kita akan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi sebagaiamana dijelaskan
pada paragraf sebelumnya.
Pada tahap akhir masa skolastik terdapat filosof
yang berbeda pandangan dengan Thomas Aquinas, yaitu William Occam (1285-1349). Tulisan- tulisannya menyerang
kekuasaan gereja dan teologi Kristen. Karenanya, ia tidak begitu disukai
dan kemudian dipenjarakan oleh Paus. Namun, ia berhasil meloloskan diri
dan meminta suaka politik kepada Kaisar Louis IV, sehingga ia terlibat
konflik berkepanjangan dengan gereja dan negara. William Occam merasa
membela agama dengan menceraikan ilmu dari teologi.Tuhan harus diterima
atas dasar keimanan, bukan dengan pembuktian, karena kepercayaan teologis
tidak dapat didemonstrasikan.
- MASA PERALIHAN
setelah abad pertengahan berakhir sampilah pada masa
peralihan yang diisi dengan gerakan kerohanian yang bersifat pembaharuan.
Zaman peralihan ini merupakan embrio masa modern. Masa peralihan ini
ditandai dengan munculnya renaissance, humanisme dan reformasi yang
berlangsung antara abad ke-14 hingga ke-16.
19
1. Renaissance
Renaissance atau kelahiran kembali di Eropa ini merupakan
suatu gelombang kebudayaan dan pemikiran yang dimulai di Italia, kemudian
di Prancis, Spanyol, dan selanjutnya hingga menyebar keseluruh Eropa.
Diantara tokoh-tokohnya adalah Leonardo da Vinci, Michelangelo, Machiavelli,
dan Giordano Bruno.
2. Humanisme
Humanisme pada mulanya dipakai sebagai suatu pendirian
dikalangan ahli pikir Renaissance yang mencurahkan perhatiannya terhadap
pengejaran kesusastraan Yunani dan Romawi, serta perikemanusiaan. Kemudian,
humanisme berubah fungsinya menjadi gerakan untuk kembali melepaskan
ikatan dari gereja dan berusaha menemukan kembali sastra Yunani dan
Romawi. Diantara para tokohnya adalah Boccaccio, Petrarcus, Lorenco
Vallia, Erasmus, dan Thomas Morre.
3. Reformasi
Reformasi merupakan revolusi keagamaan di Eropa barat
pada abad ke-16. Refolusi tersebut dimulai dari gerakan terhadap perbaikan
keadaan gereja Katolik. Kemudian berkembang menjadi asas-asas Protestantisme.
Para tokohnya antara lain Jean Calvin dan Martin Luther.
Abad pertengahan disebut masa kelam bagi pemikiran
filsafat, kerena kebebasan berpikir manusia telah dipangkas dan didominasi
oleh dogma gereja. Tetapi, justru abad pertengahan menjadi titik balik
bagi munculnya cahaya baru pemikiran filsafat, yang ditandai dengan
gerakan Renaisance yang kembali
melahirkan budaya berfikir ilmiah. Renaisance ini lah yang
menjadi cikal-bakal bagi munculnya pemikiran filsafat modern. Namun,
pemikiran filsafat modern dengan budaya berpikir ilmiah yang berujung
pada lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir, juga memberikan
karakteristik negatif berupa menurunya kepercayaan atas dogma gereja,
dan mulai tumbuh masyarakat anti agama.
20
Simbol bagi perubahan zaman dari gelapnya abad pertengahan
menuju abad modern adalah terbuktinya teori Copernicus, yang juga diperkuat
oleh Galileo dan Keppler. Hal ini semakin menyudutkan posisi gereja
yang telah salah memberikan doktrin mati, bahwa bumi itu pusat tata
surya, sementara pada masa modern dapat dibuktikan bahwa mataharilah
yang merupakan pusat tata surya. Perubahan yang sangat mendasar bagi
corak pemikiran pada abad pertengahan dan modern adalah, para filsuf
dan ilmuan modern berpikir mengandalkan rasio, mereka bebas mengungkapkan
argumen-argumen tanpa adanya batasan dari otoritas gereja, sehingga
filsafat dapat berkembang luas. Teori dan argumen yang diungkapkan dimasa
modern merupakan teori dan argumen terbuka yang bisa menerima kritik,
efaluasi, verifikasi, modifikasi ataupun falsifikasi, bukan berupa dogma-dogma
yang kaku dan tidak dapat diubah sebagaimana yang diajarkan pada abad
pertengahan oleh gereja.
Era modern ditandai dengan munculnya ilmu – ilmu
praktis, dengan ditemukannya alat-alat produksi berbasis mesin, juga
listrik dan mesin uap. Bahkan, ilmu teoritis-spekulatif hampir lumpuh
dan tergantikan oleh ilmu-ilmu praktis yang manfaatannya dapat dirasakan
secara langsung oleh manusia. Pentingnya ilmu praktis ini terkait dengan
kebutuhan logistik akan perang yang berlangsung pada waktu itu.
Sisi filosofis dan moralitas berubah drastis pada
masa modern. Masyarakat dogmatis dengan ciri filsafat skolastik telah
berganti menjadi masyarakat yang indifidualis dan rasional, yang lebih
menekankan pada prinsip dan nilai-nilai kedisiplinan, intelektualitas,
moral, dan politik konseptual. Akibatnya, karya-karya manusia modern
semakin menakjubkan, terutama dibidang seni, sastra dan teknologi. Lahirnya
zaman modern tidak bisa lepas dari kontribusi filsuf-filsuf seperti
Descartes, Spinoza, Leibniz, John locke, David Hume, Imanuel Kant, Berkeley,
dan Hegel. Masing-masing filsuf tersebut mempunyai corak pemikiran tersendiri
dalam memandang realitas, yang dari pemikiran mereka-lah filsafat pemikiran
modern muncul dan berkembang pesat.
21
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Dari pembahasan di atas kita dapat mengetahui bahwa
, Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi
dengan masalah etika, serta besarnya perhatian pada masalah keadilan.
Hal ini disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan
kuat oleh ajaran gereja. Pada zaman pertengahan, ajaran-ajaran gereja
memang jauh lebih dominan disbanding ekonomi. Begitu juga kontribusi
khusus penulis-penulis abad pertengahan terhadap teknik teori ekonomi
lemah. Asumsi yang
B. Saran dan Kritik
Sebagai manusia, penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata
sempurna, nampaknya masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penulis berharap
adanya saran dan kritikan para pembaca makalah ini yang sifatnya membangun, demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Walaupun demikian, penulis sudah berusaha untuk
mempersembahkan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada pihak-pihak yang turut serta mendorong dan membantu penulis untuk
menyelesaikan makalah ini
sempurna, nampaknya masih banyak yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, penulis berharap
adanya saran dan kritikan para pembaca makalah ini yang sifatnya membangun, demi
perbaikan dimasa yang akan datang. Walaupun demikian, penulis sudah berusaha untuk
mempersembahkan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Penulis mengucapkan terima kasih
banyak kepada pihak-pihak yang turut serta mendorong dan membantu penulis untuk
menyelesaikan makalah ini
Akhirnya, hanya kepada Allah jualah penulis berharap
agar makalah ini benar-benar
bermanfa’at. Semoga amal ibadah dan kerja keras kita senantiasa mendapatkan ridha,
ampunan dan pahala dari Allah SWT. Amiin
bermanfa’at. Semoga amal ibadah dan kerja keras kita senantiasa mendapatkan ridha,
ampunan dan pahala dari Allah SWT. Amiin
Komentar
Posting Komentar