pembahasan
A. HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN ORGANISASI
• Bentuk pengaruh lingkungan terhadap organisasi
Lingkungan organisasi secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak berhingga (infinite) dan mencakup seluruh elemen yang terdapat di luar suatu organisasi. Dalam kenyataannya, tidak semua elemen lingkungan tersebut berpengaruh secara langsung terhadap organisasi.
Berbagai pendapat menyatakan bahwa lingkungan sebuah organisasi (perusahaan Industri ) terdiri dari bermacam-macam segmen, seperti industri, bahan baku, tenaga kerja, keuangan, pasar, teknologi, kondisi ekonomi, pemerintah, dan kebudayaan.
Industri
Segmen ini berpengaruh terhadap ukuran organisasi, intensitas promosi yang perlu dilakukan, jenis konsumen, serta tingkat keuntungan rata - rata dari seluruh organisasi yang bergerak di sektor kegiatan tersebut. Banyaknya organisasi yang bergerak di sektor kegiatan yang sama berpengaruh terhadap tingkat ketidakpastian dalam persaingan antara organisasi.
Bahan Baku
Organisasi mendapatkan bahan baku dari lingkungannya. Kerap kali, lingkungan tidak menyediakan bahan baku dalam jumlah yang cukup, ataupun bahan baku tersedia dengan harga yang tinggi, sehingga membahayakan bagi organisasi.
Tenaga Kerja
Organisasi perlu mendapatkan tenaga kerja dengan tingkat keahlian, kualifikasi, dan jumlah yang cukup. Jika kebutuhan tenaga kerja ini tidak dapat dipenuhi oleh lingkungan, organisasi akan mendapatkan kesulitan dalam menghasilkan output.
Keuangan
Segmen ini menggambarkan tingkat kemudahan untuk memperoleh sumber keuangan bagi organisasi.Bursa saham, pasar modal, bank, dan perusahaan asuransi merupakan bagian dari segmen keuangan ini.
Pasar
Segmen ini menggambarkan besarnya permintaan terhadap produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Segmen pasar berpengaruh terhadap organisasi melalui besarnya permintaan akan output organisasi.
Teknologi
Teknologi yang merupakan pengetahuan serta teknik-teknik yang digunakan untuk membuat produk ataupun jasa, berpengaruh terhadap cara pengelolaan organisasi. Tingkat teknologi yang digunakan berpengaruh terhadap ukuran dan tingkat keahlian yang harus dimiliki dalam organisasi. Organisasi yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi seringkali terpaksa menghentikan kegiatannya.
Kondisi ekonomi
Segmen ini menggambarkan keadaan umum dari perekonomian daerah ataupun negara dimana suatu organisasi berada. Kondisi ekonomi ini antara lain digambarkan oleh besarnya daya beli konsumen, baku dan tenaga kerja, tingkat permintaan terhadap produk suatu sektor, dan kapasitas produksi total dari sektor.
Pemerintah
Segmen ini mencakup peraturan-peraturan dan sistem pemerintahan, serta sistem politik yang melingkupi organisasi.
Kebudayaan
Segmen ini mencakup karakteristik demografis dan sistem nilai yang berlaku pada masyarakat dimana organisasi berada. Karakteristik demografis mencakup distribusi penduduk menurut umur, distribusi pendapatan, tingkat pendidikan, penyebaran penduduk, dan sebagaimana
• Bentuk pengaruh lingkungan terhadap organisasi
Lingkungan organisasi secara umum dapat diartikan sebagai sesuatu yang tidak berhingga (infinite) dan mencakup seluruh elemen yang terdapat di luar suatu organisasi. Dalam kenyataannya, tidak semua elemen lingkungan tersebut berpengaruh secara langsung terhadap organisasi.
Berbagai pendapat menyatakan bahwa lingkungan sebuah organisasi (perusahaan Industri ) terdiri dari bermacam-macam segmen, seperti industri, bahan baku, tenaga kerja, keuangan, pasar, teknologi, kondisi ekonomi, pemerintah, dan kebudayaan.
Industri
Segmen ini berpengaruh terhadap ukuran organisasi, intensitas promosi yang perlu dilakukan, jenis konsumen, serta tingkat keuntungan rata - rata dari seluruh organisasi yang bergerak di sektor kegiatan tersebut. Banyaknya organisasi yang bergerak di sektor kegiatan yang sama berpengaruh terhadap tingkat ketidakpastian dalam persaingan antara organisasi.
Bahan Baku
Organisasi mendapatkan bahan baku dari lingkungannya. Kerap kali, lingkungan tidak menyediakan bahan baku dalam jumlah yang cukup, ataupun bahan baku tersedia dengan harga yang tinggi, sehingga membahayakan bagi organisasi.
Tenaga Kerja
Organisasi perlu mendapatkan tenaga kerja dengan tingkat keahlian, kualifikasi, dan jumlah yang cukup. Jika kebutuhan tenaga kerja ini tidak dapat dipenuhi oleh lingkungan, organisasi akan mendapatkan kesulitan dalam menghasilkan output.
Keuangan
Segmen ini menggambarkan tingkat kemudahan untuk memperoleh sumber keuangan bagi organisasi.Bursa saham, pasar modal, bank, dan perusahaan asuransi merupakan bagian dari segmen keuangan ini.
Pasar
Segmen ini menggambarkan besarnya permintaan terhadap produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Segmen pasar berpengaruh terhadap organisasi melalui besarnya permintaan akan output organisasi.
Teknologi
Teknologi yang merupakan pengetahuan serta teknik-teknik yang digunakan untuk membuat produk ataupun jasa, berpengaruh terhadap cara pengelolaan organisasi. Tingkat teknologi yang digunakan berpengaruh terhadap ukuran dan tingkat keahlian yang harus dimiliki dalam organisasi. Organisasi yang tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi seringkali terpaksa menghentikan kegiatannya.
Kondisi ekonomi
Segmen ini menggambarkan keadaan umum dari perekonomian daerah ataupun negara dimana suatu organisasi berada. Kondisi ekonomi ini antara lain digambarkan oleh besarnya daya beli konsumen, baku dan tenaga kerja, tingkat permintaan terhadap produk suatu sektor, dan kapasitas produksi total dari sektor.
Pemerintah
Segmen ini mencakup peraturan-peraturan dan sistem pemerintahan, serta sistem politik yang melingkupi organisasi.
Kebudayaan
Segmen ini mencakup karakteristik demografis dan sistem nilai yang berlaku pada masyarakat dimana organisasi berada. Karakteristik demografis mencakup distribusi penduduk menurut umur, distribusi pendapatan, tingkat pendidikan, penyebaran penduduk, dan sebagaimana
B.ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB SOSIALMASA KINI
Etika secara luas dan sederhana didefinisikan sebagai pengetahuan mengenai bagaimana keputusan kita mempengaruhi orang lain.Sadar atau tidak sadar , kita terlibat dalam pemikiran etika setiap hari dalam kehidupan kita. Untuk meningkatkan pemahaman etika, kita harus menganalisa secara eksplisit dan mempraktikan setiap hari. Istilah kunci dari bahasa etika adalah : nilai, hak, kewajiban, peraturan, dan hubungan.
Salah satu masalah konsep tanggung jawab sosial berkaitan dengan implementasikannya yang spesifik. Beberapa kritik menyatakan bahwa pengertian “tanggung jawab sosial” memberi peluang tentang eksekutif bisnis untuk memilih kewajiban sosial perusahaan mereka sesuai dengan keyakinan mereka sendiri. Menurut kritik ini, pengertian tanggung jawab perusahaan menjadi pelindung untuk nilai-nilai pribadi dari beberapa orang yang berkuasa.
• Perubahan konsep tanggung jawab sosial
A. Kepekaan Sosial Perusahaan
Menurut Robert Ackerman, yang seharusnya menjadi sasaran upaya sosial perusahaan adalah kepekaan sosial, bukan tanggung jawab sosial. Kepekaan perusahaan terhadap isu sosial harus mempunyai daur hidup, mulai dengan identifikasi masalah, penelitian masalah dan pemikiran berbagai cara untuk menangani masalah serta diakhiri dengan implementasi penyelasaian.
B. Prestasi Sosial Perusahaan
Menyatakan bahwa arena perdebatan tanggung-jawab sosial dibentuk oleh prinsip ekonomi, hukum dan etika.Misalnya adanya dukungan bagi perusahaan untuk bebas bertindak (prinsip ekonomi), hak publik untuk menyelamatkan tempat kerja (prinsip hukum) dan peluang yang sama besar untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan menggunakan prinsip-prinsip ini, akan tercipta kontrak sosial antara bisnis dan masyarakat yang mengizinkan perusahaan untuk bergerak sebagai agen moral..
C.ETIKA
Etika di definisikan
sebagai konsensus mengenai standart perilaku yang di terima untuk suatu
pekerjaan.perdagangan atau profesi,menurut griffin.etika adalah
pandangan.keyakinan dan nilai yanng sesuai dengan yang baik dan buruk.
Penyimpangan etika
Penyimpangan etika bisa
di artikan sebagai suatu perubahan sikap dalam suatu kultural masarakatakibat
beberapa faktor seperti globalisasi dan budaya
Hal-hal
yang menyebabkan terjadinya tindakan-tindakan tidak etis dalam sebuah
perusahaan menurut Jan Hoesada (2002) adalah:
- Kebutuhan Individu.
Kebutuhan
individu merupakan faktor utama penyebab terjadinya tindakan-tindakan tidak
etis. Contohnya, seseorang bisa saja melakukan korupsi untuk mencapai kebutuhan
pribadi dalam kehidupannya. Sebuah keinginan yang tidak terpenuhi itulah yang
memancing individu melakukan tindakan-tindakan yang tidak etis.
- Tidak ada pedoman
Tindakan
tidak etis bisa saja muncul karena tidak adanya pedoman atau prosedur-prosedur
yang baku tentang bagaimana melakukan sesuatu.
- Perilaku dan kebiasaan individu
Tindakan
tidak etis juga bisa muncul karena perilaku dan kebiasaan individu, tanpa
memperhatikan faktor lingkungan di mana individu tersebut berada.
- Lingkunga tidak etis
Suatu
lingkungan dapat mempengaruhi orang lain yang berada dalam lingkungan tersebut
untuk melakukan hal serupa. Lingkungan tidak etis ini terkait pada teori
psikologi sosial, di mana anggota mencari konformitas dengan lingkungan dan
kepercayaan pada kelompok.
- Perilaku atasan
Jika
atasan yang terbiasa melakukan tindakan tidak etis, dapat mempengaruhi
orang-orang yang berada dalam lingkup pekerjaannya untuk melakukan hal serupa.
Hal itu terjadi karena dalam kehidupan sosial sering kali berlaku pedoman tidak
tertulis bahwa apa yang dilakukan atasan akan menjadi contoh bagi anak buahnya.
D.UNSUR UNSUR ETIKA
Etika terbagi dalam 2
sub bagian
1.nilai adalah cara
pandang dan penilaian dalam suatu kultural masarakat tentang sesuatu objek yang
baik atau yang buruk
2.norma adalah aturan
yang berlaku didalam suatu masarakat yang mesti di patuhi dan di hormati.norma
terbagi 4 bagian:
a.Norma agama adalah
aturan hidup yang bersumber dari agama atau kepercayaan.contoh kitab suci
b.Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, seperti pemerintah yang bersifat tegas, memaksa untuk berperilaku sesuai dengan aturan tersebut. Pelanggaran norma hukum akan mendapatkan sanksi yag berupa denda atau hukuman fisik.
Contoh-Contoh Norma Hukum
b.Norma hukum adalah aturan sosial yang dibuat oleh lembaga-lembaga tertentu, seperti pemerintah yang bersifat tegas, memaksa untuk berperilaku sesuai dengan aturan tersebut. Pelanggaran norma hukum akan mendapatkan sanksi yag berupa denda atau hukuman fisik.
Contoh-Contoh Norma Hukum
- Kewajiban membayar pajak
- Dilarang menerobos lampu merah
- Menyeberang jalan dengan melaui jembatan penyeberangan
- Dilarang mengganggu ketertiban umum
- Tidak terlamat masuk sekolah
c.Norma
kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang
menghasilkan akhlak. Dari adanya norma kesusilaan, seseorang dapat membedakan
baik dan buruk. Pelanggaran norma kesusilaan berdampak atau berakibat dari
sanksi yang sifatnya pengucilan secara fisik mapun secara batin
Contoh-Contoh Norma Kesusilaan
Contoh-Contoh Norma Kesusilaan
- dilarang Pelacuran, perzinaan, korupsi
- Menghormati orang lain terutama orang tua
- Memiliki sikap jujur dan adil dalam masyarakat
- Tidak menfitnah orang lain
- Selalu menolong orang lain
d. Norma kesopanan adalah peraturan
sosial yang mengarah pada tingkah laku wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Pelanggaran norma mendapatkan celaan, kritik, dan pengucilan.
Contoh-Contoh Norma Kesopanan
Contoh-Contoh Norma Kesopanan
- Tidak meludah disembarang tempat
- Memberi atau menerima makanan dengan tangan kanan
- Jangan makan sambil berbicara
- Bersikap dan bersifat rukun dengan siapa saja
E.GLOBALISASI DAN DAYA SAING
globalisasi
Globalisasi adalah penyebaran inovasi
ekonomi
ke keseluruh dunia serta
penyelesaian-penyelesaian politis dan budaya
yang menyertainya. Globalisasi mendorong
intregasi international.Disamping itu, dengan hadirnya teknologi informasi pada
era globalisasi ini, maka penyebaran informasi seakan tidak lagi
terbendung oleh batasan waktu dan ruang bahkan teritorial negara.Menurut Malcolm, Globalisasi adalah sebuah proses
social yang mengakibatkan batasan geografis dalam aspek sosial budaya menjadi
kurang penting, yang terwujud dalam kesadaran orang (Feith, 1999).
Sejarah
dan Perkembangan Globalisasi
Berbicara
tentang sejarah dari globalisasi, sebenarnya fenomena globalisasi sudah terjadi
sejak dahulu, yakni sejak berabad-abad yang lalu. Tetapi dahulu masih belum
bernama “globalisasi” karena kata tersebut baru muncul pada tahun 1985. Apabila
ditelusuri dengan kacamata sejarah dan perkembangannya, fenomena globalisasi
sebenarnya telah terjadi sejak bangsa Cina dan India mulai melakukan kegiatan
perdagangan dengan menulusuri negeri lain dengan jalur darat dan jalur laut.
Kemudian disusul oleh para kaum Muslim yang juga berdagang ke negeri luar dari
negerinya, yakni mereka berdagang di wilayah Asia, Afrika dan Eropa bagian
barat yang diantaranya Indonesia, Vietnam, Malaysia, Afrika bagian tengah,
Venesia, Genoa, Granada, Sevilla dan lain-lain. Para pedagang Islam selain
berdagang, mereka juga menyebarkan nilai-nilai agamanya, nilai-nilai sosial,
arsitektur, dan budaya Arab ke negara lain. Fase selanjutnya yakni ditandai
dengan adanya peristiwa revolusi industri di negara-negara Eropa diantaranya
Inggris dan Prancis. Di fase tersebut juga mulai berkembangnya paham-paham baru
yaitu kolonialisme dan imperalisme.
Kemuadian
lanjutan cerita sejarah dari globalisasi yaitu ditandai dengan semakin
berkembangnya industri dan kebutuhan bahan baku serta pasar, yang kemudian
mendorong berbagai MNCs (Multinational Corporations) mulai lahir dan
berkembang. Kemudian di saat fenomena perang dingin berakhir dan komunisme di
dunia runtuh seakan memberi sebuah kebebasan dan berkembang paham baru yakni
liberalisme Dan paham ini mulai berkembang luas disegala aspek di negara
Indonesia, khususnya pada aspek ekonomi, politik dan budaya. MNCs berkembang
pesat di Indonesia, diantaranya berada di sekitar kita yaitu PT. Freeport,
Exxon Mobile, PetroChina, dan masih banyak lagi.
Mengenai
perkembangan dari globalisasi, berikut adalah perkembangan globalisasi yang
dikemukakan oleh Jan Aart Scholte, ia menjabarkan lima penggunaan umum terkait
globalisasi yaitu: (1) Internasionalisasi; semakin intensifnya interaksi dan ketergantungan
antarnegara, pertumbuhan dan perluasan ares perdagangan dan investasi modal
antar negara. (2) Liberalisasi adalah suatu proses menghilangkan
pembatasan-pembatasan yang dibebankan pemerintah terhadap pergerakan-pergerakan
antar negara agar tercipta suatu ekonomi dunia yang terbuka tanpa batas. (3)
Universalisasi yaitu proses penyebaran berbagai objek dan pwngalaman kepada
orang di seluruh penjuru dunia. (4) Westernisasi, difusi nilai-nilai budaya
barat. (5) Deteritorialisasi, relatif menurunnya arti dari jarak dan batas
wilayah. Globalisasi membawa suatu penyusunan kembali geografi agar ruang
sosial tidak lebih panjang pemetaannya dalam pengertian tempat, jarak dan
batas-batas wilayah (Scholte, Jan Aart 2001).
Sejarah
globalisasi berkaitan erat dengan proses dan perkembangan globalisasi. Maka
dari itu apabila berbicara mengenai sejarah dari globalisasi, secara langsung
dan tidak langsung akan berbicara mengenai proses dan juga perkembangan
globalisasi dari masa ke masa. Banyak sumber yang berpendapat tentang sejarah
dimulainya globalisasi. Sejarah globalisasi dimulai dari zaman Ancient
Greece dan berlangsung sampai abad ke-21 (Barnett, Michael &
Sikkink, Kathryn 2008, pp : 61-62). Hampir mirip dengan penjelasan
sebelumnya yakni sama-sama telah terjadi sejak berabad-abad yang lalu. Sejarah
perkembangan globalisasi dimulai dari perkembangan sejarah sosial di dunia
internasional kemudian terus berkembang sampai berakhirnya cold war dan
kemudian lahirlah yang bernama globalization (Barnett, Michael
& Sikkink, Kathryn 2008, pp : 61-62).
daya saing adalah kemampuan
perusahaan mempertahankan posisinya secara relatif
terhadap para pesaing. Menurut Porter, daya saing antar negara dapat dilihat dari dua
perspektif waktu, yakni Masa kini sampai ke masa depan dan Masa lalu sampai masa kini
terhadap para pesaing. Menurut Porter, daya saing antar negara dapat dilihat dari dua
perspektif waktu, yakni Masa kini sampai ke masa depan dan Masa lalu sampai masa kini
b.Daya
Saing
daya
saing adalah kemampuan perusahaan mempertahankan posisinya secara relatif
terhadap para pesaing. Menurut Porter, daya saing antar negara dapat dilihat dari dua
perspektif waktu, yakni Masa kini sampai ke masa depan dan Masa lalu sampai masa kini
terhadap para pesaing. Menurut Porter, daya saing antar negara dapat dilihat dari dua
perspektif waktu, yakni Masa kini sampai ke masa depan dan Masa lalu sampai masa kini
F.PRAKTIK
BISNIS GLOBAL
1. Bagaimana go internasional
a) Mengekspor
b) Lisensi
c) Waralaba
d) Usaha patungan
e) Kemitraan strategis
2. Globalisasi antar budaya yang berbeda
3. Manajer dan prasangka
Tiga sikap manajer :
a) Ethnocentric managers : menganggap sumber daya menusia adalah inferior.
b) Polycentric managers : menganggap semua Negara punya budaya berbeda.
c) Geocentric managers : mengakui adanya kemiripan.
4. Wanita dalam angkatan kerja internasional
5. Hofstede Studies
Lima dimensi perbedaan budaya nasional :
a) Indiviualism Vs Collectivism
b) High dan Low Power Distance
c) Uncertainty Avoidance
d) Masculinity Vs Feminity
e) Time Orientation
a) Mengekspor
b) Lisensi
c) Waralaba
d) Usaha patungan
e) Kemitraan strategis
2. Globalisasi antar budaya yang berbeda
3. Manajer dan prasangka
Tiga sikap manajer :
a) Ethnocentric managers : menganggap sumber daya menusia adalah inferior.
b) Polycentric managers : menganggap semua Negara punya budaya berbeda.
c) Geocentric managers : mengakui adanya kemiripan.
4. Wanita dalam angkatan kerja internasional
5. Hofstede Studies
Lima dimensi perbedaan budaya nasional :
a) Indiviualism Vs Collectivism
b) High dan Low Power Distance
c) Uncertainty Avoidance
d) Masculinity Vs Feminity
e) Time Orientation
Komentar
Posting Komentar