tindakan ekonomi dalam ilmu sosiologi ekonomi
A. Tindakan ekonomi
Tidak dimungkiri bahwa salah satu diskusi utama dalam sosiologi ekonomi adalah tindakan ekonomi. Meskipun antara para ekonomi dan sosiolog berbeda pendapat tentang pengertian tindakan ekonomi namun menurut portes (1995:3), para sosiolog dan ekonom sepakat bahwa tindakan ekonomi merujuk pada kemampuan dalam dan penggunaan sarana – sarana yang langka. Semua aktifitas yang diperlukan produksi, distribusi, konsumsi barang – barang, dan jasa – jasa langka, secara konvesional, dipandang sebagai ekonomi. Actor dalam ekonnomi, seperti telah didiskusikan, diasumsikan memiliki seperangkat pilian dan prefensi yang telah tersedia dan stabil. Tindakan actor bertujuan untuk memasimalkan pemanfatan (induvidu) dan keuntungan (perusahaan). Tindakan tersebut dipandang rasional secara ekonomi. Adapun actor dalam sosiologi dipadang memlki beberapa kemungkinan tipe tindakan ekonomi, yaitu tindakan ekonomi nomi rasional, tradisional, dan spekulatif-irasional (Weber,[1922]1978:63-69). Sementara para ekonom (neo) klasik tidak memberikan tempat bagi yang oleh sosiolog dinamakan tindakan ekonomi tradisional.
Para sosiolog melihat tindakan ekonomi dapat sebagai bentuk dari tidakan social. Untuk mengerti hal ini, maka terlebih dahulu didiskusikan tentang tindakan social. Tindakan social merupakan suatu tindakan individu yang memiliki arti atau makna (meaning) subjektif bagi dirinya dan dikaitkan dengan orang lain. Untuk memahami atasan konsep tindakan social ada baiknya kita ambil satu contoh. Katakanlah anda seorang pria, biasanya dipandang tidak sebagai pesolek. Ketka gaya rambut anda berubah, dari sisiran kesamping, dikenal dengan beatle, menjadi belah tengah, membuat para sahabat anda memberikan beberapa macam komentar. Jawaban anda adalah, “cari suasana baru saja!”. Maka aktivitas mengubah gaya rambut, apa pu alasan – alasannya, dapat dipandang sebagai tindakan social. Kenapa demikian? Apa pun alasan anda, tetap akan berjung pada keberadaan kaitan dengan orang lain tau dikenal dengan makna subjekti, seperti “cari suasana baru saja!”, berkait dengan orang lain. Kenapa bisa begitu? Sebab anda pelu “cari suasana baru saja!” agar ada sesuatu yang berbeda dengan sebelumnya dalam kaitannya dengan orang lain. Inilah dimensi social dari suatu tindakan subjektif. Oleh sebab itu, tindakan ekonomi dikontruksikan secara social. Sebab tindakan ekonomi, pada umumnya, tidak berada di ruang hampa social. Namun sebaliknya, dibangun, dipertahankan, dan dibubarkan pada ruang social. Tindakan ekonomi yang diorentasikan secara social pada masyarakat yang sering pula diperbincangkan dalam dunia akademik adalah ekonomi moral dan ekonomi rasional
B. Konsep actor
Titik tolak analisis ekonomi adalah individu. Titik tolak analisis sosiologi ekonomi adalah kelompok, institusi, dan masyarakat. Dalam mikroekonomi, pendekatan individualistik ini bersumber dari utilitarianisme awal Inggris dan ekonomi politik. Oleh Schumpeter pendekatan ini disebut sebagai individualisme metodologis‖ karena membahas transaksi ekonomi dimulai dengan individu (Schumpeter, 1908). Akan tetapi, para sosiologi ketika mendiskusikan individu, mereka memfokuskan pada aktor sebagai entitas yang dikonstruksikan secara sosial, sebagai ―aktor dalam interaksi (actor-in-interaction) atau ―aktor dalam masyarakat‖ (actor-in-society).
Selain itu, para sosiolog juga sering menganggap kelompok dan tingkat sosial-struktural sebagai fenomena sui generis. Tukang Sayur adalah Aktor dalam Kegiatan Ekonomi Individualisme metodologis tidak sejalan dengan pendekatan sosiologis sebagaimana ditunjukkan Max Weber. Dalam Economy and Society, Weber mengkonstruksi sosiologinya atas dasar tindakan individu. Namun, tindakan ini baru menjadi perhatian sosiolog sepanjang tindakan tersebut adalah tindakan sosial, atau dalam kata-katanya, tindakan tersebut menjelaskan perilaku individu lain dan karena itu diorientasikan pada tujuannya (Weber, 1922). Formulasi ini menggarisbawahi perbedaan antara mikroekonomi dan sosiologi ekonomi. Pertama mengasumsikan bahwa aktor tidak berhubungan dengan aktor lain, sedangkan yang terakhir mengasumsikan bahwa aktor berhubungan dengan dan dipengaruhi oleh aktor lainnya.
C. Hambatan pada tindakan ekonomi
Dalam ilmu ekonomi, tindakan dibatasi oleh selera dan kelangkaan sumber daya, termasuk teknologi. Pengaruh aktif dari orang dan kelompok lain, dan juga pengaruh struktur institusional dikesampingkan. Sebaliknya, para sosiolog mengingatkan akan pengaruh tersebut dalam analisis atas tindakan ekonomi. Aktor-aktor lain bisa memudahkan, menghambat, atau membatasi tindakan individu dalam pasar. Misalnya, persahabatan yang sudah berlangsung lama antara pembeli dan penjual bisa mencegah pembeli meninggalkan penjual hanya karena barang dijual dengan harga lebih rendah di tempat lain di pasar (Dore, 1983). Makna kultural juga memengaruhi pilihan yang pada gilirannya bisa dianggap rasional. Di Amerika Serikat, misalnya sulit membujuk orang untuk membeli kucing dan anjing untuk makanan sekalipun dagingnya bergizi dan lebih murah ketimbang jenis lainnya. Selain itu, posisi seseorang dalam struktur sosial juga mengkondisikan aktivitas ekonominya.
Komentar
Posting Komentar