pemerkayaan kosa kata
PEMERKAYAAN KOSA KATA
A.
Kekuatan
Kata
Kemampuan
memilih kata atau istilah tepat untuk menyampaikan gagasan dan kemampuan untuk
menemukan bentuk kata yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki
masyarakat sangat menentukaan kwalitas bahasa seseorang. Setiap kata mempunyai
kekuatan dan nilai rasa, meski kata itu dapat digolongkan kedalam satu kelompok
kata tertentu namun tak ada kata yang sama persis artinya. Contoh kata buku tidak
sama persis artinya dengan kata kitab. Untuk itu kita harus memilih
kata yang tepat dan benar untuk menyampaikan fikiran kepada orang lain.
Keterbatasan penguasaan kosa kata
akan melemahkan daya ungkap seseorang juga merendahkan mutu komunikasi yang
dilakukannya. Penguasaan kosa kata dapat ditambahkan dengan :
·
Mencari dan menguasai
melalui kamus, kamus umum atau kamus khusus, kamus istilah ilmu pengetahuan dan
kamus ungkapan.
·
Memilih kata karena
nuansa dan keluasan maknanya.
(Kita memilih kata dengan alasan
tertentu sehingga dasar kata juga tetentu).
B.
Pemiliha
Kata
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kata yaitu dengan memperhatikan
alasannya sebagai berikut :
1. Memilih
kata harus dengan denotasi atau konotasi yang ditimbulkan kata tersebut
-
Denotasi adalah
hubungan kata dengan barang, konsep, tempat, proses, orang lain dan sesuatu
yang berada diluar bahasa.
Contoh : Diana menanam bunga
dihalaman depan rumahnya
-
Konotasi adalah tautan
pikiran yang menimbulkan nilai rasa, pikiran dan perasaan yang dijemput /
dijangkau kata itu sendiri ketika didengar atau dibaca.
Disamping
bersifat kolektif (milik bersama) konotasi juga bersifat pribadi, tergantung
pada pengalaman seseorang dengan barang atau gagasan yang diacu kata itu.
Konotasi berbeda dengan majas (bahasa
indah yang digunakan dalam mempercantik susunan kalimat agar memperoleh kesan
imajinatif atau menciptakan efek tertentu bagi pendengar atau pembaca)sebagian
orang mengatakan bahwa kata darah
berkonotasi berani, putih berkonotasi
suci. Perbandingan ini dinamakan
majas bukan konotasi.
Contoh
konotasi :
-
Ular
berkonotasi menakutkan – merinding bagi orang yang berpengalamanmenakutkan
dengan ular.
-
Ular berkonotasi
menyenangkan - tersenyum jika
mendengar kata ular tersebut itu bagi yang bepengalaman menyenangkan dengan
ular.
-
Meja hijau,
merinding jika mendengar kata ini bagi orang yang pernah divonis dan tidak akan
berarti apa – apa bagi yang belum pernah berurusan dengan hukum dan pengadilan.
-
2. Memilih
kata kerena kekonkretan atau keabstrakannya
Kata konkret mengacu pada sesuatu yang
spesifik didalam pengalaman kita, seperti kata baju, rumah, buku, sepatu, dll.
Sedangkan kata abstrak mengacu pada sifat, seperi panas, dingin, baik, buruk,
dll.
3. Memilih
kata kerena sifatnya yang umum dan khusus
4. Memilih
kata dengan memperhatikan kolokasi
Kolokasi yaitu pasangan kata yang
khas / kebiasaan / lazim. Contoh :
o Gadis
itu cantik
o Telur
itu sudah busuk
C.
Sinonim
– Antonim
Sinonim
Sinonim
adalah dua kata atau lebih yang artinya hampir sama atau berdekatan. Sepeti
Bini dan istri.
Sinonim
dibagi dua yaitu :
1. Sinonim
Netral
Yaitu sinonim yang dapat digunakan
dalam kalimat yang sama
Contoh : Tembok (dinding) rumah
kami berwarna hijau
Dia sangat pandai (pintar) menari
2. Sinonim
Berkonotasi
Yaitu sinonim yang tidak dapat
digunakan dalam satu kalimat yang sama atau nilai rasanya berbeda.
Contoh : - mati, meninggal, gugur,
wafat, tewas
Anak ayam nenek mati karena jatuh ke
kolam
Antonim
Antonim
adalah kata yang memiliki makna berlawanan
Jenis jenis antonim yaitu :
a. Antonim
kembar
Yaitu kata – kata yang berantonim
tidak dapat digantikan dengan kata berantonim lainnya. Seperti : ayah <>
ibu, Pria <> wanita
b. Antonim
bertingkat
Yaitu kata – kata berantonim
memiliki tingkatan tentang sesuatu. Seperti : cepat <> lambat, tinggi
<> rendah, Panjang <> pendek
c. Antonim
kebalikkan
Yaitu kata – kata berantonim
terbalik tepat sesuai rujukan. Sepeti : pulang <> pergi, antar <>
jemput, kiri <> kanan, Depan <> belakang
d. Antonim
hierarkis (berstruktur)
Adalah antonim yang naik tinggkat
Contoh : detik <> menit,
Menit <> jam, Jam <> hari, Hari <> minggu
Selain
memperhatikan berbagai aspek makna selain sinonim beberapa lagi yang harus
diperhaikan dalam pemilihan kata yaitu :
·
Homonim
Yaitu sifat sebuah kata yang
mempunyai banyak arti namun arti itu agak berjauhan.
ex : Bisa ular itu sangat
mematikan, dengan belajar kita bisa pintar.
·
Hiponim
yaitu relasi atas bawah, atas =
superordinat , bawah = hiponim
ex
: mawar, melati, kaktus, hiponim dari superordinat adalah kembang.
·
Idiom
Adalah ungkapan yang terdiri atas
dua kata atau lebih yang artinya tidak dapat diterangkan secara langsung dari
unsur – unsurnya.
panjang tangan = tidak dapat
diterangkan kenapa pencuri dikatakan demikian
Kambing hitam = orang yang
disalahkan
Rendah hati = orang baik
·
Idiomatis
Dua kata atau lebih yang secara
konvensional digunakan segaligus untuk mengungkapkan sesuatu
ex : sesuai dengan, pergantung
pada, terdiri atas, dll
D.
Kata
umum dan Kata Khusus
Kata Umum
Adalah
Kata yang digunakan untuk mengungkapkan gagasan yang umum.
ex
: Kosmetik, obat
Kata Khusus
Adalah
Kata yang digunakan untuk mengungkapkan perincian.
ex
: Bedak, lipstik, shadoe,dll
E.
Kata
kajian dan Kata Populer
Kata Kajian
kata
yang perlu ditelaah lebih jauh lagi maknanya karena tidak bisa langsung
dipahami oleh semua orang. Contoh : Filter, prioritas, klasifikasi, permanen,
dll.
Ciri
– ciri kata kajian :
1. Hanya
dikenal oleh orang tertentu (Ilmuwan)
2. Dipakai
dalam kegiatan ilmiah
kata Populer
Adalah
kata yang biasa digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari – hari. contoh : penyaring, diutamakan,
penggolongan, tetap, dll.
Ciri
– ciri kata populer yaitu :
1. Mudah
diketahui, dimengerti, dan dipakai masyarakat luas
2. Dipakai
dalam kehidupan sehari – hari
Komentar
Posting Komentar